Senin, 18 Juli 2016

0 Ada Apa Sih Di Telaga Sarangan??

Assalamu'alaikum wr. wb. Sahabat Traveller

Saya memang belum menjadi traveller sejati, hanya sekedar ala ala macam anak kekinian yang jalan jalannya menunggu ada waktu libur, ada tujuan dan tentunya ada sisa Uang saku.hehehe Kali ini Saya ingin menceritakan perjalanan yang #sekalianmudik atau mudik sekalian jalan jalan. Ditemani Adik Ganteng yang baik hati jadi irit pakai banget jalan jalananya.hahaha

Adem, Sejuk, Indah dan mempesona... Mungkin itu beberapa kata yang dapat digunakan untuk menggambarkan tentang tempat wisata ini, yupsss sebut saja Telaga Sarangan. Telaga ini terletak di kaki Gunung Lawu ( ketahuan kan kalau saya anak gunung #lahirdikakigunung hahaha ), tepatnya di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Jawa Timur. Telaga ini memiliki Luas kurang lebih sekitar 30 hektar dan memiliki kedalaman sekitar 30 meter. Lokasi yang tak jauh dari Pusat Kota Magetan sehingga mudah sekali untuk ditempuh, meski begitu kawasan di telaga Sarangan selalu tertutup kabut dan memiliki hawa sejuk dengan suhu 18-23 derajat Celcius.



Oiya sebelum bercerita ada apa saja di Telaga Sarangan. Yuk Aku ceritain Legenda Asal Mula Telaga Sarangan. Dulu saat masih duduk di Bangku SD, kebetulan Saya bersekolah di kawasan Kabupaten Magetan sehingga lebih mengenal sejarah yang berkaitan dengan kota ini ( di Ngawi numpang Lahir aja hehehe). Dulu kami diwajibkan membaca buku legenda tentang asal mula Telaga Sarangan. Kalau tidak salah begini ceritanya.hehehe

Pada dahulu kala tinggalah sepasang Suami Istri di hutan, yairu Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Di suatu hari Kyai Pasir pergi ke hutan dengan maksud bertanam sesuatu di ladang mereka sebagai mata pencaharian untuk hidup sehari hari. Oleh karena ladang yang akan ditanami banyak pohon pohon besar, Kyai Pasir terlebih dahulu menebang beberapa pohon besar itu satu demi satu. Tiba-tiba Kyai Pasir terkejut karena mengetahui sebutir telur ayam terletak di bawah salah sebuah pohon yang hendak ditebangnya. Diamat-amatinya telur itu sejenak sambil bertanya di dalam hatinya, telur apa gerangan yang ditemukan itu. Padahal di sekitarnya tidak tampak binatang unggas seekorpun yang biasa bertelur. Tidak berpikir panjang lagi, Kyai Pasir segera pulang membwa telur itu dan diberikan kepada isterinya.

Sesampainya di rumah Kyai Pasir menceritakan ke Nyai Pasir awal pertamanya menemukan telur itu, sampai dia bawa pulang. Kemudian Sepasang Suami Istri tersebut sepakat telur temuan itu direbus. Setelah masak, separo telur masak tadi oleh Nyai Pasir diberikan ke suaminya. Dimakannya telur itu oleh Kyai Pasir dengan lahapnya. Kemudian Kyai Pasir berangkat lagi keladang untuk meneruskan pekerjaan menebang pohon dan bertanam. Dalam perjalanan kembali ke ladang, Kyai Pasir masih merasakan nikmat telur yang baru saja dimakannya. Namun setelah tiba di ladang, badannya terasa panas, kaku serta sakit sekali. Mata berkunang-kunang, keringat dingin keluar membasahi seluruh tubuhnya. Derita ini datangnya secara tiba-tiba, sehingga Kyai Pasir tidak mampu menahan sakit itu dan akhirnya rebah ke tanah. Kyai Pasir sangat kebingungan sebab sekujur badannya kaku dan sakit bukan kepalang. Dalam keadaan yang sangat kritis ini Kyai Pasir berguling-guling di tanah, berguling kesana kemari dengan dahsyatnya. Gaib menimpa Kyai Pasir. Tiba-tiba badanya berubah wujud menjadi ular naga yang besar, bersungut, berjampang sangat menakutkan. Ular Naga itu berguling kesana kemari tanpa henti-hentinya.

Dan begitu pula dengan Nyai Pasir yang tinggal di rumah dan juga makan separo dari telur yang direbus tadi, dengan tiba-tiba mengalami nasib sama sebagaimana yang dialami Kyai Pasir. Sekujur badannya menjadi sakit, kaku dan panas bukan main. Nyai Pasir menjadi kebingungan, lari kesana kemari, tidak karuan apa yang dilakukan. Karena derita yang disandang ini akhirnya Nyai Pasir lari ke ladang bermaksud menemui suaminya untuk minta pertolongan. Tetapi apa yang dijuumpai. Bukannya Kyai Pasir, melainkan seekor ular naga yang besar sekali dan menakutkan. Melihat ular naga yang besar itu Nyai Pasir terkejut dan takut bukan kepalang. Tetapi karena sakit yang disandangnya semakin parah, Nyai Pasir tidak mampu lagi bertahan dan rebahlah ke tanah. Nyai Pasir mangalami nasib gaib yang sama seperti yang dialami suaminya. Demikian ia rebah ke tanah, badannya berubah wujud menjadi seekor ular naga yang besar, bersungut, berjampang, giginya panjang dan runcing sangat mengerikan. Kedua naga itu akhirnya berguling-guling kesana kemari, bergeliat-geliat di tanah ladang itu, menyebabkan tanah tempat kedua naga berguling-guling itu menjadi berserakan dan bercekung-cekung seperti dikeduk-keduk. Cekungan itu makin lama makin luas dan dalam, sementara kedua naga besar itu juga semakin dahsyat pula berguling-guling dan tiba-tiba dari dalam cekungan tanah yang dalam serta luas itu menyembur air yang besar memancar kemana-mana. Dalam waktu sekejap saja, cekungan itu sudah penuh dengan air dan ladang Kyai Pasir berubah wujud mejadi kolam besar yang disebut Telaga.

Nah itu merupakan asal mula Telaga Sarangan, dan mari kita Lanjutkan bercerita ada apa saja ya di tempat wisata ini. Hemmmm banyak lochhhh hehehe Wisata di TelagaSarangan

  • Air Terjun Tirtosari
Selain Telaga terdapat Air Terjun Tirtosari yang lokasinya sekitar 2,5 Km dari telaga. Untuk sampai di air terjun dapat ditempuh dengan berjalan kaki, dalam perjalanan kesana teman teman tidak perlu khawatir takut bosan atau jenuh, karena selama perjalanan akan disuguhkan pemandangan yang indah sekali perkebunan  yang sejuk sekali di kecamatan Plaosan ini.


  • Wisata Kuliner Sate Kelinci
Nah Bagi Kuliners yang senang berkulineran apalagi yang murah meriah dan mengenyangkan. Di telaga Sarangn ini makanan yang sangat terkenal adalah Sate Kelinci, mungkin sebagai makanan khas sehingga sepanjang jalan di sekitar telaga akan banyak yang menawarkan makanan ini. 1 porsi Sate lengkap dengan lontong hanya di jual dengan harga Rp 10.000. Tetapi bagi teman teman yang kurang suka ada menu pilihan lain, seperti sate Ayam, sate Kambing, bakso dan mie ayam dengan harga yang tentunya terjangkau.

  • Wisata Belanja
Bagi Cewe cewe yang suka belanja, disini juga banyak yang menjual souvenir souvenir  Gelang, Tas, Kaos Santai yang menjadi icon “Telaga Sarangan” bahkan berbagai produk anyaman, Kulit yang menjadi khas Kota Magetan juga tersedia dengan harga yang murmer.

  • Wisata Air di Telaga Sarangan
Teman teman  yang mungkin jenuh atau ingin mengelilingi telaga, disediakan juga Perahu / Speed Boat. Bisa beramai ramai maks 4 orang per Speed Boat. Atau ambil paket 1 Rombongan, biasanya akan mendapat harga lebih ringan


Sekilas Info :


  • Dalam perjalanan ke Telaga Sarangan ( dari Kota Magetan ) teman teman akan melewati telaga Wurung di sebelah kiri Jalan. Telaga ini juga sebagai tempat wisata apalagi yang gemar memancing. Tetapi Konon kata warga disana bagi Sepasang Kekasih yang belum menikah jika melewati jalan ini akan gagal menikah ( karena kata  wurung = belum / gagal ). Entah mitos atau apa, saya hanya mendengar cerita dari warga.
  • Rincian Tiket di Telaga Sarangan
- Tiket Dewasa              Rp   7.500
- Tiker Anak-anak         Rp   5.000 ( kalau tidak salah ada yang Rp 10.000 )
     *saat kesana nggak bayar hehehe
- Tiket Motor                 Rp   2.500
- Tiket Mobil                 Rp   5.000
- Tiket Parkir Motor      Rp   1.000
- Tiket Parkir Mobil      Rp   1.500
- Naik Kuda                  Rp 50.000,-/orang satu kali putaran
- Naik Speed Boat        Rp 60.000,-/orang satu kali putaran
      *harga dapat berubah sesuai dengan ketentuan dan waktu*

Sekian Cerita dari Perjalanan kali ini...Happy Blogging ^^


# Sebagian cerita Saya ambil dari http://sclm17.blogspot.co.id/ untuk menjelaskan tentang asal usul Telaga Sarangan #












http://kacamatatati.blogspot.co.id/2016/08/ada-apa-sih-di-telaga-sarangan.html
Telaga Wurung

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kacamata Tati Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates